SUZUKI S.M.G Kabanjahe
Mengutip
pernyataan Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto pada saat pembukaan
Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS 2017), peningkatan
penggunaan konten lokal bisa mendongkrak daya saing industri otomotif di
Indonesia agar dapat memproduksi dan memasarkan produk dan kebutuhan
ekspor. Pasalnya, Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor yang
berpotensi. Sehingga potensi ini harus menjadi basis pengembangan
industri otomotif secara menyeluruh.
Oleh karena itu, sebagai pemain lama di industri otomotif PT. Suzuki
Indomobil Motor (SIM) terus berupaya meningkatkan jumlah ekspor
kendaraan baik sepeda motor maupun mobil sesuai dengan pangsa pasar di
52 negara dari tahun ke tahun, tentunya dengan menjalin kerjasama dengan
Suzuki Motor Corporation (SMC) di Jepang guna memenuhi persyaratan di
negara tujuan ekspor. Aktivitas ekspor PT SIM pun berhasil membukukan
pemasukan perusahaan total sebanyak 5.5 triliun rupiah dari sepeda
motor, mobil maupun sparepartnya.
Dalam hal ekspor sepeda motor, PT SIM mencatatkan kenaikan yang cukup
signifikan dibanding tahun sebelumnya. Jika pada tahun 2015 PT SIM
berhasil mengekspor sebanyak 103,678 unit, tahun 2016 ada 106,604 unit
sepeda motor yang diekspor ke seluruh dunia. Sehingga penjualan ekspor
sepeda motor ke berbagai negara ini mampu memberikan kontribusi mencapai
10.68%. Penjualan ekspor sepeda motor sampai 2017 ini telah menjangkau
34 negara dengan sebaran Asia, Eropa, Oceania, Amerika Selatan, Afrika
dan Timur Tengah.
Filipina merupakan negara pengekspor terbanyak untuk sepeda motor
Suzuki dari Indonesia. Dengan jumlah sebesar 62,460 unit yang terdiri
dari berbagai tipe, yaitu Suzuki Address, GSX-R150, GSX-S150, Satria
(FU150), New Satria (FU 150) dan Satria Junior (FJ110). Dari kelima
motor tersebut, sampai saat ini Satria (FU150) adalah primadona dengan
jumlah ekspor tertinggi sebanyak 36,600 unit. Jepang menempati posisi
kedua dengan jumlah ekspor 11,198 unit Suzuki, disusul Thailand, Kamboja
dan Eropa.
Dari segi produk, ditahun 2016 Suzuki Satria (FU150) menempati garda
terdepan ekspor motor Suzuki ke negara ASEAN dengan jumlah 39,663 unit.
Selain Satria (FU150), sepeda motor Suzuki yang unggul di pasar ekspor
adalah Suzuki Address (UK110) dengan jumlah 24,796 unit, disusul dengan
Satria Junior (FJ110) di angka 20,400 unit. Hal ini membuktikan bahwa
konsumen roda dua Suzuki saat ini memiliki selera yang beragam dan
menyesuaikan kebutuhan gaya hidup masing-masing.
Ekspor Sparepart
Selain kendaraan, Suzuki juga melakukan ekspor sparepart. Ekspor
sparepart sepeda motor sudah menjangkau 23 negara, sementara ekspor
sparepart mobil sudah menjangkau 91 negara. Jumlah ekspor sparepart
sepanjang tahun 2016 mencapai 115 milyar rupiah, sedangkan target ekspor
tahun 2017 sebanyak 131 milyar rupiah. Dari segi kontribusi, hingga
pertengahan tahun 2017 rata-rata kontribusi ekspor suku cadang terhadap
total penjualan suku cadang Suzuki mencapai 8%, tumbuh 2% dibanding
tahun sebelumnya.
Setelah sukses mengekspor Suzuki Genuine Part dan Suzuki Genuine
Accessories, Suzuki berencana untuk menambah line up sparepart untuk
diekspansi agar dapat diekspor, yaitu Suzuki Genuine Oil untuk sepeda
motor dan mobil keluaran Suzuki agar performa mesin lebih optimal.
Melihat
potensi pengembangan ekspor suku cadang dan aksesoris resmi Suzuki
semakin besar, maka saat ini kami berencana mengekspansi Suzuki Genuine
Oil dan terus mengembangkan aksesoris produk Suzuki. Hal ini dilakukan
agar dapat melengkapi kebutuhan konsumen akan produk pelengkap yang
mengoptimalkan performa kendaraan Suzuki yang sudah beredar di pasar
ekspor.Antonius Surono (Export Part Sales Section Head PT. Suzuki Indomobil Motor)
Maka dalam hal kualitas produk, Suzuki tidak perlu diragukan lagi.
Karena kualitas produksi kendaraan dan sparepart Suzuki di Indonesia
telah diakui dan digunakan di berbagai negara di dunia.
By : John F_Suzuki Purba